Kamis, 26 Desember 2013

JELAJAH (Masjid Tiban Tertua di Pacitan)



JELAJAH (Masjid Tiban Tertua di Pacitan)
Di Pacitan, di duga masjid tertua berada di Dusun Tanjungpuro Kecamatan Ngadirojo, sekitar 40 kilometer arah timur kota Pacitan. Hal ini berdasarkan penuturan salah satu tokoh dan pengurus takmir Masjid Nurul Huda Muyadi. Ia mengatakan, “Dari Mbah Kyai Bandung regenerasi takmir itu sudah melewali 11 angkatan, kalau dibuat rata – rata seorang takmir usianya 50 tahun saja, berarti masiid ini sudah lebih dari 500 tahun."
Menurut cerita yang berkembang turun temurun, Kyai Bandung inilah yang menemukan Masjid Tiban di Dusun Tanjungpuro.  Waktu itu wilayah Tanjungpuro dan sekitarnya adalah lautan rawa – rawa. Pada waktu itu Kyai Bandung mendengar burung perkutut yang terus menerus berbunyi, dengan menggunakan perahu ia menuju suara burung itu. Ternyata burung itu bertengger diatas pohon Tanjung (kemudian menjadi nama Dusun Tanjungpuro-red) dan didekat pohon itu terdapat sebuah bangunan Musholla dengan atap ilalang. Kyai Bandung diyakini masyarakat sebagai penyebar agama Islam di wilayah Ngadirojo dan sekitarnya.
Sampai kini Masjid Tiban Nurul Huda sudah mengalami beberapa kali pemugaran, namun tiang penyangga utama yang berjumlah empat sampai kini masih dipakai. Dan atas izin Allah, sampai sekarang empat tiang (soko-red) masih utuh dan kokoh walau sudah berumur ratusan tahun. “Sengaja mas, tiap ada pemugaran keempat tiang ini tidak kami ganti,” jelas Muyadi.
Sebetulnya ada peninggalan bangunan lain yaitu berupa mimbar, dan disitu tertulis siapa yang mendirikan Musholla tersebut. Dalam mimbar itu tertulis bahwa Sunan Geseng sebagai pendirinya. “sayang mas, mimbar itu kami buat bangunan lain seperti rak buku, sehingga tulisannya hilang,” jelas Muyadi lagi. Sunan Geseng adalah salah satu murid Sunan Kalijaga seorang wali penyebar dakwah di tanah Jawa.
Keberadaan Masjid Tiban ini sampai sekarang masih terawat dengan baik, terlebih pada bulan Ramadhan masjid ini menjadi pusat ibadah warga Dusun Tanjungpuro.
Namun sampai sekarang, bangunan ini belum dinyatakan sebagai cagar budaya. Semoga saja, keberadaan Masjid Tiban ini menginspirasi para da’i dan ummat Islam pada umumnya untuk meneladani para pendahulu kita yang gigih dan ulet dalam menyebarkan ajaran Islam. (Majalah GAZA Edisi 9/8/2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar